Kamis, 18 April 2013

Tugas Softskill 2

Nama : Fitrika Murbaliza
Kelas : 4EA02
NPM : 14209276

TOEFL EXERCISE ( Skill 1-3) : Choose the letter of the underline word or group of words that is not correct.


1. Nobody know when the process of glass-making was invented.
                     A                        B                                   C        D

The incorrect word is : (A) Know
The reason : Nobody is singular subject. So, the verb is must be followed by s/es.
The correct sentence is :
“Nobody knows when the process of glass-making was invented”.
2. The languages of the world presents a vast array of structural similarities and differences.
                                                      A                   B                              C                        D
The incorrect word is : (A) Presents
The reason : Because the languages is a plural subject. So, that it does not need to be followed by s/es in the end of the verb.
The correct sentence is :
“The languages of the world present a vast array of structural similarities and differences”.
3. The rise of multinationals have resulted in a great deal of legal ambiguity
                                                A          B
    because multinationals can operate in so many jurisdictions.
                                           C        D
The incorrect word is : (A) Have
The reason : The rise of multinationals is looks like a plural subject, but it can be change to ‘it’ which is a singular subject that has the auxiliary verb such as : is, was, does, has.
The correct sentence is :
“The rise of multinationals has resulted in a great deal of legal ambiguity because multinationals can operate in so many jurisdictions”.
4. All of the east-west interstate highways in the United States has even numbers, while northsouth interstate highways are odd-numbered.                                        A                B
                                 C               D
The incorrect word is : (A) Has
The reason : All of the east-west interstate highways is a plural subject. So, it must be followed by the one of auxiliary verb for the plural subject, have.
The correct sentence is :
 “All of the east-west interstate highways in the United States have even numbers, while north-south interstate highways are odd-numbered”.
5. When a massive star in the large Magellanic Cloud exploded in 1987, a wave of
        A                                                                               B
neutrinos were detected on Earth.
                  C        D
The incorrect word is : (C) Were
The reason : A wave of neutrinos is singular subject. So, it must follow with was the one o auxiliary verb for singular subject.
The correct sentence is :
“When a massive star in the large Magellanic Cloud exploded in 1987, a wave of neutrinos was detected on Earth”.
6. Every open space in the targeted area that has grass and a few bushes are
                                              A                               B                                  C        
occupied by the white-crowned sparrow.
     D
The incorrect word is : (C) Are
The reason : Every open space is singular subject. So, it must be followed by is, not are.
The correct sentence is :
“Every open space in the targeted area that has grass and a few bushes is occupied by the white-crowned sparrow”.
7. Krakatoa is remembered as the volcano that put so much ash into the air that
                                A                                          B
sunsets around the world was affected for two years afterward.
                                              C                                       D
The incorrect word is : (B) Put
The reason : Krakatoa is singular subject. So, it must be followed by singular verb that contains s/es in the end of the word.
The correct sentence is :
“Krakatoa is remembered as the volcano that puts so much ash into the air that sunsets around the world was affected for two years afterward”.
8. The term “Yankee” was originally a nickname for people from New England,
                                     A
but now anyone from the United States are referred to as a Yankee.
                                                                 B        C       D
The incorrect word is : (B) Are
The reason : Anyone is singular verb, and from the beginning of this sentence suggests the singular too.
The correct sentence is :
“The term “Yankee” was originally a nickname for people from New England, but now anyone from the United States is referred to as a Yankee”.
9. A network of small arteries, mostly sandwiched between the skin and the
                                                                    A                                                     
 underlying muscles, supply blood to the face and scalp.
       B                           C        D
The incorrect word is : (C) Supply
The reason : A network of small arteries included in the singular subject. So, the verb must be followed by s/es.
The correct sentence is :
“A network of small arteries, mostly sandwiched between the skin and the underlying muscles, supplies blood to the face and scalp”.
10. Mesquite is a small tree in the Southwest who can withstand the severest drought.
                      A       B                                        C                  D
The incorrect word is : (C) Who
The reason : Who is pronoun used to refer to people. In this sentence referred to ‘tree’. So, ‘who’ change to ‘that’ or ‘which’.
The correct sentence is :
“Mesquite is a small tree in the Southwest that can withstand the severest drought”.
OR
“Mesquite is a small tree in the Southwest which can withstand the severest drought”.

Tugas soft skil 2 (jurnal)



Tugas Bahasa Indonesia 2
nama  : fitrika murbaliza 
kelas  : 4ea02
npm   : 14209276




ANALISIS KOMPARATIF RESIKO KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) KONVENSIONAL DAN BPR SYARIAH

BAB 1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bank Perkreditan Rakyat (BPR), menurut UU RI nomor 10 tahun 1998, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Secara nasional kegiatan operasional BPR selama periode 1999–2003 (Maret) mengalami perkembangan yang cukup stabil. Berdasarkan data Bank Indonesia, selama periode tersebut, total asset bertumbuh dari Rp. 3.462 milliar menjadi Rp. 9.723 milliar, atau naik ratarata 35 % per tahun, penyaluran kredit dari Rp. 2.452 miiliar menjadi Rp. 7.088 milliar (naik rata-rata 35,7 %), dana pihak ketiga dari Rp. 2.038 milliar menjadi Rp. 6.629 milliar (naik ratarata 39,3 %). Selama periode tersebut, laba tahun berjalan terus bertambah. Yang menarik, jumlah penyaluran kredit melebihi jumlah dana pihak ketiga, berarti fungsi intermediasi keuangan ternyata dapat berjalan dengan baik. (Sawaldjo Puspopranoto, 2002, hal. 123) Industri BPR secara makro dinilai Bank Indonesia dalam kondisi cukup baik, karena hampir seluruh BPR menunjukkan kinerja yang baik dan hanya sebagian kecil yang di-BBKUkan. Dari jumlah 2400 unit BPR, sejak 1996 hingga kini hanya 178 unit yang di-BBKU-kan oleh Bank Indonesia. Mengingat kondisi usaha yang dinilai bagus, Bank Indonesia melalui berbagai langkah antara lain merger, konsolidasi, akuisisi serta regulasi dan paket pengawasan yang lebih intensif berupaya menjadikan BPR menjadi basis untuk Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Indonesia. Dari tahun ke tahun, modal disetor BPR secara nasional terus bertambah. Tahun 2001, menurut data BI dalam buku BPR terbitan BI, modal disetornya Rp. 936 milliar, tahun 2002 jumlahnya bertambah 25 % menjadi Rp. 1,17 trilliun. Tahun 2003 naik 24 % menjadi Rp. 1,24 trilliun, dan per Maret 2004 jumlahnya mencapai Rp. 1,48 trilliun. Di daerah Sumatera Selatan, jumlah BPR telah mencapai 12 BPR, dimana diantaranya juga terdapat BPR Syariah. BPR lebih mengkhususkan diri ke arah pemberian kredit, sifatnya retail dan tidak kompleks seperti halnya bank umum. Keberadaan BPR dalam perekonomian nasional dan daerah sangat penting dalam upaya meningkatkan taraf hidup rakyat melalui penghimpunan dan penyaluran dana terutama kepada usaha kecil dan mikro. Tulisan ini mengkaji bagaimana tingkat resiko bisnis BPR Konvensional dan BPR Syariah di Sumatera Selatan.

1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana tingkat resiko bisnis BPR Konvensional dan BPR Syariah.

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tingkat resiko bisnis BPR Konvensional dan BPR Syariah.

1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah
1.Masyarakat pembaca mengetahui perbandingan tingkat resiko keuangan/bisnis BPR Konvensional dan BPR Syariah.
2.Sebagai masukan bagi manajemen BPR dalam menyusun kebijakan perusahaannya.

1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini dibagi dalam limabagian, yang secara garis besarnya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN :Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah,perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian,manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA : menjelaskan teori-teori yang melandasi penelitian meliputi: Analisis komparatif resiko keuangan bank perkreditan rakyat (BPR) kovensional dan bpr syariah

III METODE PENELITIAN : Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi, variable penelitian, sumber data dan teknik pengumpulan data.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANLISIS DATA : Dalam bab ini diuraikan mengenai pengolahan dan penganalisaan data sesuai dengan metode yang digunakan.

BAB V PENUTUP : Dalam bab ini diuraikan mengenai simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran
 

tugas softskil 1 (artikel)

Tugas Bahasa Indonesia 2
Nama  : Fitrika murbaliza 
Kelas  : 4ea02
Npm   : 14209276



Konsep Reksa Dana Indonesia

Berdasarkan UU No.8/1995 tentang Pasar Modal, pada pasal 1 ayat 27 disebutkan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portfolio Efek oleh Manajer Investasi.Berdasarkan konsep definisi tersebut, ada tiga aspek penting yang harus diperhatikan, yaitu dana, investasi pada instrumen, dan Manajer Investasi. Sebenarnya,ada satu aspek yang tersirat dan tidak jelas dalam konsep tersebut, yaitu aspek waktu yang setalu terkait dengan ketiga aspek yang disebutkan di awal tadi.

Aspek pertama “mengenai dana tersebut adalah bahwa dana dikumpulkan dari masyarakat dalam hal ini masyarakat dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu masyarakat individu dan masyarakat lembaga. Dana yang dikumpulkan ini merupakan dana yang menganggur dan benar-benar untuk investasi, dan sering disebut dana untuk jangka panjang.Walaupun demikian, Reksa Dana tidak menutup kemungkinan terhadap dana yang bersifat jangka pendek. Akan tetapi, pemilik dana ini harus sudah slap dengan risiko atas pengurangan dana yang dimiliki. Misalkan, untuk keluar dari Reksa Dana, si pemegang unit dikenakan biaya penarikan. Para partisipan pasar modal menyebutnya biaya penjualan kembali. Di luar negeri,biaya ini cukup besar,terutama untuk lamanya menahan unit kurang dari satu tahun. Di Indonesia, biaya ini sangat bervariasi dengan maksimum sekitar 2,5%, bahkan ada yang memberikan nol persen. Manajer Investasi yang mengelola Reksa Dana dengan biaya penjualan kembali nol persen akan menghadapi beberapa permasalahan.

Aspek kedua yaitu “diinvestasikan pada instrumen efek yang juga memberikan hasil kepada Reksa Dana’:Efek yang dimaksud di sini adalah efek yang diperdagangkan di bursa saham, pasar uang,dan pasar modal lainnya. Jenis instrumen tersebut adalah Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangka, obligasi, properti, dan saham. Instrumen investasi tersebut mempunyai jangka waktu pendek, menengah, dan panjang. Tetapi, Reksa Dana umumnya diinvestasikan pada instrumen berjangka menengah dan panjang. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pengembalian (return) jangka panjang yang diharapkan lebih tinggi dari tingkat pengembalian jangka pendek. Reksa Dana juga melakukan investasi pada jangka pendek di mana biasanya dana ini dipergunakan untuk berjaga-jaga dalam membayar penarikan oleh investor.